Semi-review - The Art of People
The Art of People
11 Simple People Skills That Will Get You Everything You Want
by Dave Kerpen
Some people think that in today’s hyper-competitive world, it’s the tough, take-no-prisoners type who comes out on top. But in reality, argues New York Times bestselling author Dave Kerpen, it’s actually those with the best people skills who win the day. Those who build the right relationships. Those who truly understand and connect with their colleagues, their customers, their partners. Those who can teach, lead, and inspire.
Buku ini saya dapat dari salah satu teman KKN-PPM Serumpun Melayu beberapa bulan lalu, Iqbal. Ia memberikan buku ini persis ketika ia hendak pulang ke Malaysia, mobil yang menjemputnya sudah siap di depan posko. Saya masih ingat betul itu. Iqbal memberi tanda tangan di buku tersebut lalu berkata, "ee buku mahal ni, kau rawat baek-baek la tu buku".
Awalnya saya ragu dapat menuntaskan buku Bahasa asing ini, namun, apa salahnya mencoba, ya kan? Hihihi.
Oke, let's read.
Dave Kerpen, si penulis The Art of People, pada buku ini Kerpen menjelaskan bagaimana agar kita menjadi seorang yang disukai, yang biasanya muncul dari cara ketika kita mendengarkan, bercerita, dan membangun hubungan. Menurut Kerpen masing-masing hal itu adalah kunci keberhasilan dalam pemasaran dan bisnis online.
Dalam The Art of People, Kerpen memperluas cakupan pendekatannya menuju kesuksesan yang lebih tinggi, ia menyusun panduan langkah demi langkah bagaimana agar disukai orang di segala situasi. Seperti yang telah disampaikan melalui bukunya dengan fasih (mungkin juga alasan mengapa Kerpen melepaskan cengkeramannya pada nama merek yang "disukai" hehe), menjadi disukai adalah tentang 'seni/keterampilan' orang. Menjadi disukai bukanlah latihan mekanis; ini bukan tentang mempelajari bagaimana memanipulasi orang untuk mencapai tujuan kita. Sikap disukai didorong oleh emosi yang otentik dan transparan.
The Art of People ini dipenuhi dengan cerita-cerita yang menarik dan ilustratif yang disajikan masing-masing dari 53 bab pendek Kerpen. Setiap bab difokuskan pada tip hubungan tertentu. Kisah Jackie, misalnya, bab yang berjudul, "Most People Are Lonely; Help Them Feel Connected.” juga ada banyak bab memiliki judul yang menarik seperti -“ Crying is For Winners“, "Always Be The One To Give the Bad News.” dan “Go Beyond The Humblebrag” adalah tiga contoh, paling tidak menurut saya, --yang memperkenalkan pendekatan yang sering berlawanan dengan bagaimana seseorang dapat berhubungan dengan tidak seperti pada umumnya.
Misal, Kerpen berpendapat dalam "Crying Is for Winners" bahwa orang yang tidak takut untuk menunjukkan kerentanan mereka satu sama lain - bahkan sampai berani menangis- justeru hal itu akan menciptakan hubungan yang lebih dalam.
Pada buku ini, setiap bab memang berakhir dengan "F.A.S.T. Kotak First Action Steps to Take ”, di mana Kerpen menawarkan langkah implementasi spesifik untuk menerapkan saran inti dari bab itu. Langkah-langkah tindakan untuk "Crying is for winners" termasuk "menginventarisir" kemampuan kita untuk berhubungan dengan emosi diri kita sendiri (remember the last five times you cried and why) dan bereksperimen dengan kerentanan diri dengan seseorang yang membuat diri kita merasa nyaman. Langkah terakhir adalah jangan pernah takut menjadi rentan, bahkan jika itu berarti kamu -harus menangis.
53 bab yang di tulis Kerpen, -- yang dikelompokkan dalam 11 “The Art Of People”, persis di halaman sampulnya, setiap bab nya membentuk bagian-bagiannya sendiri, terlihat berbeda tetapi sebenarnya juga merupakan sinkronisasinya. Menarik, seperti kebanyakan buku self improvement lain. Hanya saja mungkin, --yang tidak terlalu keminggris seperti saya ini, akan direpotkan dengan membaca sekaligus buka kamus di ponsel. Hehe.
0 Response to "Semi-review - The Art of People "
Post a Comment