Ramai-ramai Soal Childfree, Aku Harus Gimana?
Sebagai seseorang yang belum lama menikah, tentu saja nasihat yang seringkali didapat selain tentang sepak terjang berkeluarga adalah juga tentang keturunan. Persoalan keturunan juga acapkali mampir di do'a-do'a para tangan yang menjabat, "Semoga segera dapat momongan." Aku dan pasangan sama sekali nggak masalah meskipun kami lagi berencana untuk menunda, bagi kami segala doa baik harus diterima dengan penuh kebahagiaan.
Akhir-akhir ini ternyata pembahasan mengenai memiliki keturunan lagi ramai dibahas, juga diperdebatkan. Pandangan salah satu influencer mengenai childfree (bebas anak) dipandang oleh sebagian orang sebagai pilihan yang salah dan berbahaya, -baik secara agama maupun budaya. Sebagian lagi berpendapat sebaliknya, mengiyakan alasan-alasan dibaliknya, dan mendukungnya.
Pandangan pro-kontra mengenai childfree aku rasa juga sudah mulai menunjukkan pengaruhnya, bahkan beberapa kali aku lihat viralnya pembahasan ini menjadi 'teman' keberanian baru seorang perempuan untuk kemudian menyuarakan keinginannya, pilihannya. Dan barangkali tidak sedikit yang malah menjelma jadi dilema bagi yang belum memiliki anak. "Alasan si A untuk childfree ini bener si, tapi kok kaya menentang bla bla bla. Tapi alasannya logis lho."
Jadi, apakah pandangan influencer tersebut juga mempengaruhi aku untuk memilih childfree? Aku rasa si enggak. Tapi apakah hal itu menjadi pengetahuan baru bagi aku? Tentu saja iya. Dan dari hal itu justru aku (dan seharusnya kita) sadar, bahwa seorang perempuan itu berhak lho mengambil keputusan mengenai persoalan yang berinteraksi langsung dengan tubuhnya, hidupnya; Mengandung, melahirkan, menyusui, dan banyak hal lagi.
Sebagai pembahasan yang terkesan baru, sulit memang untuk kemudian bisa langsung saling memahami, apalagi yang mempersoalkan ini mayoritas malah sesama perempuan, tapi tetap bisa kok kalau mau memulai untuk membicarakannya dalam posisi setara. Menelaah hal-hal yang mungkin kita bisa sepakat kalau lagi ada diposisi dia.
Jadi, jangan hanya karena ada seorang influencer atau perempuan lain yang memberikan pendapat berbeda dengan kamu, -termasuk tentang childfree, lalu membuat kamu yang memiliki pilihan untuk mempunyai anak menjadi salah, seharusnya tidak sama sekali. Begitupun sebaliknya.
Sebenarnya, yang perlu kita upayakan sebagai dukungan terhadap pilihan perempuan-perempuan lain adalah dengan mengahargai keputusannya. Cukup. Bukan lagi membandingkan apakah 'pilihanku' lebih baik dari 'pilihannya.' Sebagaimana kita, perempuan-perempuan di luar sana juga memiliki alasan tersendiri untuk keputusan yang mereka ambil.
Sekali lagi, persoalan childfree adalah persoalan pilihan, satu dari banyaknya persoalan 'pilihan' seorang perempuan. Aku percaya point of view yang disampaikan oleh influencer tersebut juga tentang memaknai kembali sebuah 'pilihan' perempuan yang terlanjur disalahartikan sebagai kewajiban. Baik itu persoalan childfree, menikah - tidak menikah, dll.
Begitupun dengan apa yang terjadi sama aku, kamu, dan perempuan-perempuan di luar sana. Kita sebagai perempuan, sebagai manusia utuh dengan segala pengetahuan dan kesadarannya, bisa menentukan pilihannya sendiri dan siap dengan segala resiko yang membuntuti, sebagai upaya memerdekakan diri.
0 Response to "Ramai-ramai Soal Childfree, Aku Harus Gimana?"
Post a Comment