WES Payungi dan Ruang Aman Untuk Perempuan
Setelah pulang dari acara halal bihalal @womenandenvironment_payungi kemarin, saya sempat membaca pesan yang berisikan berita bahwa ada seorang perempuan yang mengalami pelecehan seksual sejak 7-8 tahun yang lalu, dan yang membuat isi berita itu sangat menyayat adalah ia memendam dalam-dalam kejahatan itu bertahun-tahun lamanya sendiri, hidup berdampingan dengan ketakutan dan ketidakpercayaan diri terhadap lingkungan. Sedangkan pelaku masih bebas berkeliaran menambah jumlah korban yang tidak pernah bisa kita hitung karena ia paksa bungkam suaranya.
Hal serupa juga pernah saya dengar langsung dari penyintas saat sharing session di WES Payungi, mereka memendam ketakutan-ketakutan itu bertahun-tahun lamanya, ketakutan yang juga dialami sedari kecil terpaksa dipendam dalam-dalam karena mereka terlanjur mempercayai bahwa itu adalah aib yang mereka ciptakan sendiri, -alasannya hanya karena mereka perempuan. Tidak ada yang akan membela dan mempercayai mereka, tidak ada ruang yang memberi mereka kesempatan untuk menyampaikan apa yang selama ini mereka alami.
Saya tidak bisa membayangkan betapa di luar sana juga pasti banyak sekali perempuan yang merindukan ruang aman untuk mereka berekspresi, sebuah kebebasan untuk bersuara, kepercayaan diri untuk melakukan apa yang mereka yakini, dan mereka yang setiap waktu menyalahkan dirinya sendiri karena mereka terlahir sebagai perempuan, mereka disuruh memaklumi atas tindakan yang melecehkan, karena mereka dipaksa percaya bahwa perempuan adalah sumber dari segala hal yang memancing birahi. Sialnya, normalisasi seperti inilah yang membuat kejadian pelecehan seringkali malah menyalahkan pihak perempuan dan pelaku tidak dianggap lebih dari sebuah ancaman.
Di ruang ini, saya bersyukur bisa mendengar satu persatu dari kisah mereka yang saya yakini hal itu juga sangat mungkin dialami oleh sebagian besar perempuan-perempuan di luar sana yang seumur hidup berdampingan dengan ketidakberdayaan melawan, perempuan-perempuan yang tidak pernah menemukan ruang yang benar-benar menganggapnya utuh sebagai manusia. Dan mereka benar menunjukkan betapa sulitnya survive dan mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berdaya.
Saya sangat berharap akan banyak lagi perempuan yang dapat menemukan ruang amannya di sini, karena sesama perempuan, hancur sekali rasanya ketika mendengar ada perempuan lain yang menjalani hari-harinya dengan ketakutan dan kecemasan, sulit berinteraksi karena merasa dirundung oleh kekhawatiran akan manusia-manusia tak bertanggungjawab yang pernah ia temui, dan mereka yang mengubur lukanya sendiri selama bertahun-tahun tanpa ada bantuan dan perlawanan terhadap pelaku.
Ya, di WES Payungi ini, bersama mereka, saya seperti mendapat kepercayaandiri dan kesempatan baru untuk bisa saling mendengar dan memberi insight satu sama lain, memproduksi pengetahuan bersama, saling menguatkan dan memberi kesempatan berekspresi yang sama, karena saya menyadari, segala sesuatu dalam hidup selalu menemui terjal yang memang berat, dan berat itu bisa menjadi berlipat ganda hanya karena kita perempuan.
#sayabersamaperempuan
0 Response to "WES Payungi dan Ruang Aman Untuk Perempuan"
Post a Comment